Saturday 13 August 2016

Pemerintah Waspadai Kenaikan Tiga Komoditas


Selama Ramadhan, Pemerintah Waspadai Kenaikan Tiga Komoditas - Pemerintah disuruh mewaspadai kenaikan harga beberapa bahan pokok pada Ramadhan kelak. Komoditas yang di kuatirkan mengganggu kestabilan salah satunya beras, gula pasir serta minyak goreng. Komoditas-komoditas itu bakal mendukung inflasi yang berlangsung di Yogyakarta sepanjang bln. Juni ini.

Kepala Tubuh Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Kristanto menyampaikan, harga sebagian komoditas seperti beras, gula pasir serta minyak goreng punya potensi naik di bln. puasa kelak. Tingginya keinginan akibat penambahan jumlah mengkonsumsi sepanjang Ramadhan dapat menyumbang inflasi. Seperti bln. Mei 2016 tempo hari, penambahan harga bahan makanan menyebabkan terjadinya inflasi.

 " Walau sebenarnya bln. April lantas deflasi, " katanya, Rabu (1/6/2016).

Bambang mengungkap, bln. Mei lantas inflasi di Yogyakarta meraih 0, 08%. Inflasi ini akibatnya karena kenaikan harga-harga yang mengakibatkan berubahnya angka indeks harga customer (IHK). Pada Mei tempo hari, lima grup pengeluaran alami kenaikan indeks salah satunya grup makanan jadi, minuman, rokok serta tembakau naik 0, 34%.

Grup perumahan, air, listrik, gas serta bahan bakar naik 0, 14% dan grup sandang 0, 53%, grup kesehatan naik 0, 17%. Grup pendidikan, rekreasi serta olah raga naik 0, 03 persen. Sesaat dua grup yang alami penurunan indeks salah satunya grup bahan makanan turun 0, 27% serta grup transportasi, komunikasi serta layanan keuangan turun 0, 03%.

Kenaikan harga gula pasir sekitaran 8, 37% jadi penyumbang paling besar inflasi bln. Mei lantaran kontribusinya meraih 0, 04%. Sesaat minyak goreng naik 3, 12% memberi andil 0, 03%. Daging ayam ras yang naik 2, 96% berikan peran 0, 03%. Demikian pula yang berikan andil sama yaitu kenaikan telur ayam ras 4, 40%.

BPS juga mencatat kenaikan sayur mayur, emas perhiasan, susu balita, gaji pembantu rumah tangga, apel, wortel, pisang, bahan bakar rumah tangga, daging sapi dan biaya laundry juga menyebabkan infilasi. " Memanglah semuanya komoditas itu ada kecenderungan naik, " terangnya.

Karenanya, baiknya pemerintah mewaspadai kenaikan komoditas-komoditas spesifik sepanjang Ramadhan. Komoditas beras umpamanya, pemerintah mesti membuat lancar supply ke daerah ini. Komoditas beras jadi barang yang rawan alami kenaikan lantaran rantai distribusi yang panjang. Akibat panjangnya distribusi dari petani ke customer, umumnya harga beras naik 6%-9%.

Mendekati Ramadhan kesempatan ini, Tim Ingindali Inflasi Daerah (TPID) lakukan pantauan harga ke beberapa pasar. Pantauan itu dikerjakan untuk tahu harga-harga di market. Hingga bila harga telah di ketahui jadi dapat di ambil kebijakan untuk mengatur stabilitas harga di tingkat orang-orang. Bila harga bisa dikendalikan, besar kemungkinan inflasi akan terbangun.

 " Kita awasi ketat perubahan harga sekarang ini, " tutur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Arif Budi Santosa.

No comments:

Post a Comment